Nusantaratvnews || APAK | Persiapan menyambut aksi unjuk rasa digedung anti rausah atau KPK sudah dimatangkan, termasuk dua tuntutan pokok yang juga akan dilaporkan ke komisi pemberantasan korupsi (KPK RI) yaitu, terkait masalah ribuan aset hilang milik pemerintah Kota Lubuk Linggau dan dugaan korupsi di PDAM Tirta Bukit Sulap, berkas pelaporan sudah di selesaikan.
Koordinator lapangan Aksi, Doni Aryansah, mengatakan lokasi tempat aksi unjuk rasa dilakukan depan halam gedung merah putih atau Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adapun materi yang disampaikan, terkait ketidak jelasan status perkara korupsi yang ditangani Pihak Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Selatan dan penghentian sejumlah perkara korupsi di Kejaksaan Negeri (Kejari) Lubuk Linggau.
"Ia, aksi kami di KPK seputar perkara korupsi yang status kasus tidak jelas". Dikatakan, Koordinator APAK untuk perkiraan masa yang hadir mencapai puluhan orang."Kami, batasi hanya puluhan orang agar bisa terkendali," kata Doni Ariansyah.
Isu yang dibawa ada dua hal, salah satunya Isu yang lagi populer mengenai masalah aset tetap senilai Rp.64,4 Miliar milik Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuk Linggau sebagaimana dalam LHP BPK Perwakilan Sumatera Selatan menyebutkan, bahwa Aset dimaksud beresiko hilang.
"Tuntutan yang pertama kami mendesak Lembaga Anti Rasuah, melakukan proses hukum terhadap Eks Walikota Lubuk Linggau atas hilangnya ribuan aset senilai Rp.64,4 Miliar," ujarnya.
Selanjutnya, mengenai temuan BPK atas penyertaan modal kepada PDAM Tirta Bukit Sulap, yang sedang diselidiki Penyidik Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan sampai saat ini perkaranya tidak jelas.
"Kami, juga meminta pihak KPK untuk mengambil alih perkara PDAM Tirta Bukit Sulap yang mana melibatkan Eks Direktur PDAM dimana Eks Direktur saat ini adalah Bupati Musi Rawas," ungkap Doni dengan suara mengebu gebu.
Disingung soal persiapan dan keberangkatan. Dia jelaskanya tidak lama lagi dipertengahan bulan Januari 2024 ini, untuk persiapan materi lain sesuai data sudah tersusun lengkap dalam kajian APAK.
"Yang jelas, selain dua hal diatas masih terdapat beberapa masalah yang topik meteri akan kami suarakan di hadapan penyidik anti rausah," tegas Doni Arianyah, Kamis (11/01/2024).
Posting Komentar